Mimpi basah pada wanita tidak sesering seperti yang dialami pria
Mimpi basah atau emisi
nokturnal (nocturnal orgasm) adalah pengeluaran cairan semen di
saat tidur yang hanya dialami oleh laki-laki. Mimpi basah sering dialami oleh
remaja laki-laki yang sebagai menjadi tanda bahwa ia telah memasuki masa pubertas.
Hal ini bisa dipicu mimpi yang erotis maupun tidak, tergantung dari yang
mengalami mimpi itu sendiri (khususnya bila ia seorang pria dewasa).
Pengeluaran ini dapat terjadi tanpa disertai ereksi atau ejakulasi. Semakin
bertambahnya umur maka mimpi basah ini semakin jarang dialami.
Mimpi basah tergantung dari
respons fisik orang yang mengalami mimpi tadi. Peristiwa ini adalah mekanisme
yang alami akibat vesikula seminalis (kantong sperma) telah penuh dengan sperma
yang dihasilkan oleh testis. Akibatnya kantong sperma yang telah penuh tidak
bisa menampung lagi, dan akhirnya dikeluarkan melalui penis pada saat seorang
laki laki mengalami mimpi basah.
Mimpi basah (orgasme spontan)
atau dalam dunia kedokteran dikenal dengan emisi nokturnal, merupakan
pengeluaran cairan semen (air mani) di waktu tidur yang biasanya terjadi ketika
seorang laki-laki sudah memasuki masa pubertas. Emisi noktural biasanya terjadi
karena adanya peningkatan hormon testosteron atau kelebihan cairan semen yang
tidak dikeluarkan melalui hubungan seksual dan masturbasi.
Emisi noktural ini terjadi
karena adanya tekanan atau stimulasi pada alat kelamin oleh kasur atau seprai,
mimpi erotis, kandung kemih penuh atau kenangan dari aktivitas atau pikiran
seksual.
Mimpi basah ini terjadi pada
saat seseorang mengalami tidur dalam atau tidur REM (gerakan mata cepat atau
rapid eye movement), yaitu tahap tidur yang mana mimpi terjadi. Yang kemudian
laju respirasi dan aktivitas otak meningkat, serta otot-otot menjadi lebih
rileks, yang ditandai dengan gerakan bola mata yang cepat.
Pada saat tidur dalam itu,
pria biasanya mengalami ereksi sekitar 3-5 kali. Bila ia mengalami stimulasi
kelamin atau mimpi erotis, maka dimungkinkan terjadinya ejakulasi atau orgasme
saat tidur, atau yang disebut dengan mimpi basah. Kebanyakan pria mengalami
emisi noktural ketika remaja atau dewasa muda, sekitar usia 20-an dan 30-an
tahun. Tapi tak jarang pula pria dewasa tua yang mengalaminya.
Frekuensi emisi noktural bisa
sangat bervariasi di antara pria, tergantung pada usia dan status perkawinan.
Dilansir dari TimesOnline, remaja usia 15 tahun rata-rata mengalami 0,36 kali
seminggu atau sekitar 1-2 kali sebulan. Sedangkan orang yang sudah menikah usia
50 tahun bisa mengalaminya 2 bulan sekali. Frekuensi ini cenderung berkurang
seiring usia. Tapi banyak pria yang terus mengalaminya hingga usia 70-an tahun.
Seorang remaja mungkin
memiliki kesulitan mengingat mimpi atau merasa bingung ketika mengalami mimpi
basah. Beberapa orang bangun karena merasa risih saat tempat tidurnya basah.
Tapi hal ini sepenuhnya normal dan tak perlu malu.
Mimpi basah pada perempuan
Ternyata perempuan juga
mengalami mimpi basah, namun perempuan lebih sulit dan langka mengalami mimpi
basah. Pada umumnya, perempuan mengalami mimpi basah setelah bermimpi melakukan
sanggama, setelah bersanggama dengan pasangannya, atau mengkhayal bersanggama
dengan pria idamannya. Fenomena ini angat jarang terjadi pada perempuan jika
dibandingkan dengan laki-laki. Itu disebabkan karena alat kelamin laki-laki
berada di luar sehingga lebih besar peluang saat tidur bergesekan dengan benda
luar seperti bantal, selimut, atau tangan sendiri. Gesekan tersebut menjadi
rangsangan erotis dan diterjemahkan ke dalam mimpi basah. Dikarenakan vagina
berada di dalam, maka sangat sulit tergesek dengan bantal atau selimut. Namun
yang lebih mudah tergesek dengan bantal atau selimut adalah payudara. Di saat
perempuan tidak mengenakan beha saat tidur, dapat berpeluang lebih besar untuk
mengalami mimpi basah.
Wanita mimpi basah mungkin
agak sedikit mengherankan banyak orang tetapi faktanya perempuan memang
mengalami mimpi seks seperti pria saat tidurnya. Kira-kira demikian hasil
sebuah penelitian di Universita Montrea.
Mimpi basah selama ini identik
dengan remaja pria yang baru saja memasuki masa pubertas. Aktifitas
menyenangkan tersebut terjadi pada tahap tidur REM (Rapid Eye Movement) yaitu
tahap tidur yang dalam dimana mimpi-mimpi terjadi. Saat tahap tidur REM, pola
pernafasan dan aktifitas otak meningkat tetapi otot-otot menjadi lebih rileks
yang menyebabkan bola mata bergerak cepat.
Jika seorang pria bisa basah
saat tidur, apakah perempuan juga bias mengalami mimpi erotis selayaknya pria?
Dari penelitian diketahui bahwa mimpi basah juga terjadi pada perempuan
meskipun dengan frekuensi yang jauh lebih sedikit dan obyek mimpi yang berbeda.
Mimpi basah atau emisi
nokturnal, adalah pengeluaran sperma saat tidur dan kebanyakan terjadi di pagi
hari. Empat puluh tahun yang lalu, sebuah studi melaporkan bahwa wanita yang
bermimpi tentang seks lebih jarang daripada pria. Sayangnya hanya sedikit
perempuan yang dapat mengingat mimpi tersebut, bahkan kebanyakan lupa sama
sekali. Oleh sebab itu banyak yang beranggapan perempuan tidak mengalami mimpi
basah.
Hasil penelitian terbaru dari
University of Montreal menemukan bahwa sekitar 8 persen pria dan wanita mengaku
merasakan sedang beraktivitas seksual dalam tidurnya. Sebab perempuan mimpi
basah sama dengan penyebab remaja pria mengalaminya. Tetapi wanita cenderung
bermimpi erotis mengenai pasangan mereka sendiri, baik itu mantan atau kekasih
mereka yang sekarang.
Para wanita juga cenderung
memimpikan artis, bintang film dan politisi sebagai mitra seksual dalam mimpi
mereka. Sementara pria lebih sering memimpikan wanita yang tidak dikenal dan
bermimpi berhubungan seks dengan multiple parner.
Pada remaja pria, orgasme saat
tidur terjadi karena kantung kemih penuh, adanya aktifitas seksual di pikiran,
rangsangan dari kasur atau bantal. Hal-hal tersebut menstimulasi kelamin pria
dan menyebabkan sperma keluar dalam wujud mimpi basah. Pada wanita mimpi basah
lebih sering ditumbulkan karena aktifitas seksual di dalam pikiran yang
menstimulasi tubuh untuk bermimpi erotis.
Hasil penelitian di
Universitas Montrea tersebut menunjukkan bahwa 40 persen perempuan mengalami
mimpi basah sebelum mereka berusia 45 tahun. Tapi yang dialami wanita tidak
sesering pada pria, para wanita biasanya
hanya mengalaminya beberapa kali saja dalam setahun. Oleh karena itu wanita
yang mengalami mimpi basah tidak bisa digolongkan sebagai penderita Nymphomania
atau memiliki gairah seks yang sangat tinggi. []
*dikutip dari berbagai sumber.
JOIN NOW !!!
ReplyDeleteDan Dapatkan Bonus yang menggiurkan dari dewalotto.club
Dengan Modal 20.000 anda dapat bermain banyak Games 1 ID
BURUAN DAFTAR!
dewa-lotto.cc